Artikel ini akan membahas konfigurasi Routing Static dan setting DHCP pada
perangkat Router Cisco. Simulasi setting konfigurasi ini menggunakan software
Cisco Packet Tracer.
Mengenal Static Routing
Static Routing merupakan metode konfigurasi routing secara statis. Artinya,
konfigurasi traffic paket data yang di-forward atau receive dilakukan secara
manual oleh administrator jaringan. Berbeda dengan konfigurasi secara Dynamic Routing,
yang mana lalu-lintas paket data diatur sedemikian rupa melalui protokol
jaringan yang telah disediakan seperti IGP, EGP, RIP maupun OSPF. Keuntungan
dari menggunakan Static Routing adalah kecepatan traffic yang lebih cepat
daripada Dynamic Routing. Oleh karena itu Static Routing lebih cocok untuk
diterapkan pada jaringan yang sederhana, seperti yang dibahas pada tutorial
ini. Namun untuk jaringan yang lebih kompleks sangat disarankan (bahkan harus)
menggunakan Dynamic Routing.
Mengenal DHCP (Dynamic Host Control Protocol)
DHCP merupakan sebuah protocol dalam jaringan yang digunakan untuk
meng-assign IP address untuk masing-masing host yang terhubung dalam suatu
jaringan tertentu. Apabila dalam suatu jaringan yang terdapat lebih dari 50
host, tentu sangat merepotkan bagi seorang network adminstrator untuk
memberikan IP address secara manual ke tiap-tiap host. Oleh karena itu dengan
adanya protocol DHCP akan sangat memudahkan kerja administrator. Namun untuk
keperluan tutorial ini walaupun hanya ada 2 host di masing-masing network kita
akan tetap membahas konfigurasi DHCP pada Router.
Mengenal Packet Tracer
Packet Tracer merupakan software untuk simulasi jaringan komputer yang
dikeluarkan oleh perusahaan Cisco. Packet Tracer digunakan untuk mensimulasikan
serta mendesain topologi jaringan berskala kecil maupun besar. Software ini
banyak digunakan oleh para praktisi network guna mensimulasikan maupun
mendesain sebuah jaringan. Apabila anda ingin praktek jaringan komputer tapi
nggak punya network lab atau uang ratusan juta rupiah untuk beli perangkat?
Software ini berguna sekali karena anda dapat praktek jaringan tanpa perlu
membeli perangkat Cisco yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Gambar 1. Splash screen Cisco
Packet Tracer
Software Packet Tracer dapat diambil di :http://rapidshare.com/files/245154318/Packet_Tracer_5.1.rar
Setelah menjalankan Packet Tracer akan keluar tampilan sebagai berikut :
Gambar 2. Tampilan awal
Pada bagian kiri bawah anda dapat memilih berbagai macam devices yang dapat
digunakan untuk melakukan simulasi network. Caranya tinggal klik klasifikasi
perangkat mulai dari Router, Switch, Hub, Wireless Device, Connection (kabel),
End Devices, WAN Emulation, Costum Made Devices dan Multiuser Connection.
Seperti gambar berikut :
Gambar 3. Klasifikasi
perangkat
Untuk memasukkan jenis perangkat ke dalam simulasi ini tinggal drag-and-drop
perangkat yang diinginkan ke bidang yang berwarna putih. Untuk dapat familiar
tentang cara menggunakannya silahkan anda utak-atik sendiri dengan cara memilih
router, double kik router tersebut dan memasang/melepas modul yang telah
disediakan seperti Serial module, Ethernet module dan sebagainya. Nanti anda
akan ngerti sendiri. Mudah koq!
Pada contoh ini kita akan menjalankan sekenario sebagai berikut.
Perangakat yang digunakan :
- Tiga buah Router tipe 2621XM
- Tiga buah Switch tipe 2950-24
- Enam buah PC sebagai end devices, setiap Switch terhubung dengan dua buah PC
Oke, kita langsung praktek :
1. Buat desain tampilan menyerupai gambar 4
Pada bagian ini kita akan membuat jaringan LAN, masing-masing switch yang
berlokasi di Medan, Jakarta dan Surabaya terhubung ke PC-PC yang ada. Gunakan
konfigurasi DHCP untuk tiap-tiap PC yang ada, supaya anda nggak repot
meng-assign IP static di masing-masing PC. Untuk kabelnya gunakan tipe Copper
Straight-Through. Beri nama masing-masing switch menjadi SW Medan, SW Jakarta
dan SW Surabaya guna memudahkan tutorial.
Gambar 4. Konfigurasi LAN
2. Setting modul perangkat Router
Sekarang masuk ke bagian setting modul perangkat router, klik pada router
Medan sehingga keluar tampilan seperti gambar 5. Pilih modul WIC-1T lalu
drag-and-drop di salah satu slot expansion modul di bawah tombol Original Size,
tapi sebelumnya matikan on/off switch supaya anda nggak kena setrum
,
baru kemudian nyalakan lagi. Lakukan hal yang sama untuk router Surabaya.
Khusus untuk Router Jakarta gunakan 2 modul WIC-1T dan dipasang di
masing-masing slot expansion modul.
![Description: :D](file:///C:%5CUsers%5CTRISIT%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image001.gif)
Gambar 5. Tampilan pemasangan
modul
3. Pasang kabel menuju Swicth dan Router tetangga
Pada ethernet port Router Medan (Fa0/0) gunakan kabel tipe Copper
Straight-Through untuk koneksi menuju ke Switch (port berapa saja), lakukan hal
yang sama untuk Router lainnya. Untuk koneksi ke Router tetangga, port Medan
(S0/0) menuju port Jakarta (S0/0) gunakan kabel tipe Serial DCE. Untuk port
Jakarta (S0/1) menuju port Surabaya (S0/0) gunakan kabel tipe Serial DCE.
Hasilnya akan tampak seperti gambar 6.
Gambar 6. Hasil desain
topologi
Sudah selesai? Tentu saja belum, perhatikan masih ada titik berwarna merah
pada masing-masing interface Router dan switch, itu tandanya belum ada paket
data yang dapat terkoneksi pada interface tersebut. Oleh sebab itu pada langkah
berikutnya kita akan masuk ke dalam konfigurasi Router dan Switch. Tapi
sebelumnya berikut ini daftar IP address yang mesti di assign ke tiap-tiap
interface pada masing-masing Router.
Perangkat
|
Interface
|
IP Address / Mask
|
Router Medan
|
Fa0/0
|
172.16.0.1 / 255.255.255.0
|
S0/0
|
202.10.10.4 / 255.255.255.0
|
|
Router Jakarta
|
Fa0/0
|
182.16.0.1 / 255.255.255.0
|
S0/0
|
202.10.10.5 / 255.255.255.0
|
|
S0/1
|
202.10.11.6 / 255.255.255.0
|
|
Router Surabaya
|
Fa0/0
|
192.16.0.1 / 255.255.255.0
|
S0/0
|
202.10.11.7 / 255.255.255.0
|
|
|
4. Konfigurasi Router Medan
Pada Packet Tracer klik Router Medan, maka akan keluar tampilan seperti
gambar 5. Klik tab CLI (Command Line Interface) seperti gambar 7.
Gambar 7. Command Line
Interface
Tekan ‘n’ untuk melewatkan configuration dialog, kemudian tekan Enter untuk
mulai sampai keluar prompt Router>, ketik ‘enable’ atau cukup ‘ena’ saja
untuk mengaktifkan konfigurasi. Selanjutnya ketik script konfigurasi berikut :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Medan
Medan(config)#interface fa0/0
Medan(config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.255.0
Medan(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed
state to up
Medan(config-if)#interface s0/0
Medan(config-if)#ip address 202.10.10.4 255.255.255.0
Medan(config-if)#clock rate 64000
Medan(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to down
Medan(config-if)#exit
Medan(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 s0/0
Medan(config)#exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Medan#copy run start
Destination filename [startup-config]? <tekan ENTER>
Building configuration…
[OK]
Medan#
5. Konfigurasi Router Surabaya
Tidak jauh berbeda dengan Router Medan, hanya bedanya kita tidak mengeset
clock rate untuk koneksi serialnya, berikut scriptnya :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Surabaya
Surabaya(config)#interface fa0/0
Surabaya(config-if)#ip address 192.16.0.1 255.255.255.0
Surabaya(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed
state to up
Surabaya(config-if)#interface s0/0
Surabaya(config-if)#ip address 202.10.11.7 255.255.255.0
Surabaya(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to down
Surabaya(config-if)#exit
Surabaya(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 s0/0
Surabaya(config)#exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Surabaya#copy run start
Destination filename [startup-config]? <tekan ENTER>
Building configuration…
[OK]
Surabaya#
6. Konfigurasi Router Jakarta
Tidak banyak berbeda dengan dua Router sebelumnya, seperti halnya Router
Medan kita harus mengeset clock rate guna koneksi serialnya. Berikut scriptnya
:
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Jakarta
Jakarta(config)#interface fa0/0
Jakarta(config-if)#ip address 182.16.0.1 255.255.255.0
Jakarta(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed
state to up
Jakarta(config-if)#interface s0/0
Jakarta(config-if)#ip address 202.10.10.5 255.255.255.0
Jakarta(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to up
Jakarta(config-if)#interface s0/1
Jakarta(config-if)#ip address 202.10.11.6 255.255.255.0
Jakarta(config-if)#clock rate 64000
Jakarta(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/1, changed state to up
Jakarta(config-if)#exit
Jakarta(config)#ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 202.10.10.4
Jakarta(config)#ip route 192.16.0.0 255.255.255.0 202.10.11.7
Jakarta(config)#exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Jakarta#copy run start
Destination filename [startup-config]? <tekan ENTER>
Building configuration…
[OK]
Jakarta#
Selesai sudah setting routing static pada ketiga
Router. Seperti pada gambar 8 masing-masing titik interface sudah berwarna
hijau, berarti sudah ada paket data yang terkoneksi. Tapi masih ada tugas yang
belum selesai yaitu setting DHCP pada tiap-tiap Router. APA?! Anda sudah puyeng
dan pegel setelah ngetik script segitu banyak? Ya udah, di-save aja dulu hasil
Packet Tracernya, terserah mau dikasih nama file apa. Ambil secangkir kopi,
break sebentar lalu lanjutkan ke langkah berikutnya, yakni setting DHCP pada
tiap-tiap Router.
Gambar 8. Masing-masing
network interface sudah aktif
7. Setting DHCP untuk tiap-tiap Router
Yang harus dilakukan sebelum konfigurasi DHCP adalah :
menentukan nama DHCP pool
menentukan ip network pada LAN
menentukan ip DNS server bila ada (dalam praktek ini tidak ada DNS server)
menentukan ip default-router
menentukan ip DHCP excluded-address
Setting DHCP untuk Router Medan :
Medan>enable
Medan#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Medan(config)#ip dhcp pool medan
Medan(dhcp-config)#network 172.16.0.0 255.255.255.0
Medan(dhcp-config)#default-router 172.16.0.1
Medan(dhcp-config)#exit
Medan(config)#ip dhcp excluded-address 172.16.0.1 172.16.0.10
Medan(config)#exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Medan#
Untuk Router selanjutnya gunakan panduan dari tabel berikut, cara
konfigurasinya sama dengan Router Medan. Ayo sekarang latihan analisa dan input
konfigurasi sendiri!
Router
|
DHCP Pool Name
|
Network
|
Default Router
|
Excluded-Address
|
Jakarta
|
jakarta
|
182.16.0.0
|
182.16.0.1
|
182.16.0.1 182.16.0.10
|
Surabaya
|
surabaya
|
192.16.0.0
|
192.16.0.1
|
192.16.0.1 192.16.0.10
|
8. Test koneksi jaringan
Sekarang klik salah satu host di network Medan, lalu ping ke host yang ada
di Jakarta dan Surabaya. Anda juga dapat melakukan test koneksi pada host
Network yang lain kalau penasaran. Apabila ada reply berarti konfigurasi telah
berhasil dan masing-masing host telah terhubung dengan baik, seperti pada
gambar 9.
Gambar 9. Test koneksi ke
client network tetangga
Selesai sudah konfigurasi Static Routing dan
DHCP untuk masing-masing Router. Apabila hasil test koneksi masih ada yang
belum berhasil, coba ulangi lagi dan perhatikan baik-baik script konfigurasi
sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar